Senin, 11 Agustus 2008

Peneliti Uji DNA Mumi Anak Firaun Tutankhamun

Mumi Tutankhamun
KAIRO - Para peneliti belum lama ini melakukan tes Deoxyribonycleic Acid (DNA) dan computerized tomography (CT scan) terhadap dua mumi mungil yang diduga bayi Firaun Tutankhamun yang lahir dalam keadaan mati.

Mumi-mumi kecil tersebut ditemukan Howard Carter, peneliti asal Inggris pada 1922 di kuburan Tutankhamun di Luxor. Mumi-mumi itu lantas disimpan di University of Cairo. Kepala Perlindungan Benda-Benda Purbakala Mesir Zahi Hawass mengatakan, tes dilakukan untuk memastikan apakah mumi berusia ribuan tahun itu merupakan keturunan Tutankhamun dari istrinya, Ankhesenpamon - putri Ratu Mesir Nefertiti.

Hawass berharap hasil tes dapat menjadi pintu masuk bagi penelusuran mumi Ratu Nefertiti yang terkenal cantik. Selama ini mumi Ratu Nefertiti belum teridentifikasi.

"Kita ingin mengidentifikasi garis keturunan dan keluarga Tutankhamun. Tes DNA dan CT scan diharapkan bisa membantu proses identifikasi ibu dari jasad janin itu," tutur Hawass.

Tutankhamun dinobatkan menjadi raja saat masih berumur sembilan tahun, namun pada usia 19 dia meninggal dunia. Dia menjadi raja ke-12 sekaligus terakhir dari dinasti ke-18 Kerajaan Mesir. Hingga kini penyebab kematian Tutankhamun yang lahir pada 1341 Sebelum Masehi itu belum diketahui secara pasti.

Ada anggapan Tutankhamun mati karena luka di kakinya. Sementara itu, para arkeologi Mesir menemukan sebuah makam raja berusia 5.000 tahun di bagian selatan Mesir. Makam tersebut ditemukan di kawasan Umm el-Ga?ab, sebelah selatan kota bersejarah Abydos, Provinsi Sohag. Menurut laporan kantor berita MENA pada Rabu (6/8), makam yang berisi 13 kuburan itu diyakini milik para pegawai senior kerajaan atau orang-orang yang dianggap memberi kontribusi bagi pembangunan makam.

Selain mumi, para arkeolog juga menemukan alat permainan Mesir kuno yang disebut senet. Alat yang menyerupai catur itu merupakan senet kedua yang pernah ditemukan.

0 komentar: